IRT alias ibu rumah tangga. Sesuai dengan ada kata keterangan tempat "Rumah", menunjukkan seseorang itu berada di rumah.
Umumnya mereka yang menyebut dirinya IRT ini memang tak bekerja di luar rumah atau sekarang istilah kerennya full-time mother. Ada hari dimana bisa jadi ia berada di rumah terus menerus dari matahari terbit-terbenam-hingga terbit lagi.
Jadi ni...kalau selama 5 hari jadwal keluar rumah si ibu didata, misalnya belanja, antar jemput anak sambil kongkow ngobrol ma ortu temen sekelas dan ngajak main anak ke taman, dan dihitung, bisa jadi kurang lebih setengah hari (12) jam dia diluar rumah. Selebihnya? Ya, di rumah doang. So secara istilah Ibu Rumah sudah benar.
Ko sekarang malah pake tambahan tangga segala?
Tanpa ngeliat tingkatan rumah kita mau ada berapa, 1, 2 tingkat atau sampai 10 tingkat kaya hotel juga sebutan IRT buat si nyonya rumahnya.
Tapi secara kiasan ni, pernah naik tangga kan? kalau cuman 1 2 tingkat masih ok...coba kalau uda 4 tingkat ke atas...apalagi bawa belanjaan beberapa plastik #curcol pasti ngos-ngosan rasanya...
So IRT ngos-ngosan ya?
La iya...kalau mau ngomongin capeknya...
Urusan domestik rumah, dari mulai nyapu, ngepel, cuci piring dan baju...pokoknya segala urusan domestik si bibi. Kalau ada si bibi bukan berarti bebas juga dari urusan domestik lho ya...urusan membahagiakan dan memantau kerjaan si bibi pasti nyonya rumahnya juga. Belum lagi masak! Sebelum masak jadi enak hal terpusing adalah mikir menu masakan apa yang kira-kira bakalan si kecil mau n lahap makannya.
Urusan anak, Wah...ini jadi penyemangat atau pembuat puyeng nomer wahid si IRT...anak ga mau makan, bangun sekolah kesiangan, numpahin makanan, ulangan jelek dan masih banyak lagi...bisa membuat kepala cenat cenut diminumin panadol juga ga mempan. Sekecil apa pun urusan anak pasti diperhatiin sama beliau ini.
Urusan Pemerintah dan Nasib bangsa, harga BBM naik, kurikulum sekolah yang bikin mumet pun jadi perhatian karena sekarang dengan latar belakang pendidikan yang lebih ok, para IRT ini makin melek teknologi, makin sering akses berita dan medsos, makin banyak tips motivasi ttg kehidupan dan masih banyak lagi
Urusan sosial, arisan, pengajian, zakat infak sodaqoh, tetangga dan banyak hal yg berhubungan dengan dunia luar rmh.
Dan yang terakhir urusan suami...oh ini tentu jadi perhatian istri juga, simplenya bagaimana membuat diri masih menarik dan tidak kalah dari persaingan kejam wanita-wanita liar di luar sana.
at the end ibaratnya setelah naik tangga yang tinggi dan sampai di puncak kelelahan abis-abisan, bukan kiasan, pada akhirnya selalu ada cara penyegaran, entah itu minum air putih dingin, ganti baju yang udah keringetan, duduk santai lonjoran kaki di sofa atau berendam mandi busa dengan air anget biar pegel di badan hilang semua.
Begitu juga seorang IRT yang perlu saat santai untuk dirinya bisa refreshing dari segala urusannya...tidak selalunya shopping dan kongkow2 bareng temen di kafe.
Tapi bisa jadi sangat sederhana; nonton film-film serial detektive atau drama donlotan suami, makan lengkeng malem2 sendirian, nemenin sobat di indo chatting bergadang karena beda waktu 5 jam, bapanya bawa anak-anak jalan di sabtu minggu biar ibu bisa nyante di rumah, atau bahkan browsing resep dan langsung praktek di dapur biar besok bisa tenang ga masak pagi-pagi.
Simple banget sebenernya dibandingkan dengan aktifitas padatnya semingguan itu, Tapi itu barang "Santai" digapai gampang-gampang susah.
Banyak faktor penentunya, kalau kata orang matematika, banyak variabelnya (eaa...boleh dong ah). Tergantung dari kebaikan suami dan anak, bagaimana mereka mau mengerti dan membantu sang IRT yang bukan dewa dan ga sempurna
Courtesy of www.gojackiego.com